Thursday 7 April 2016

‘Hamir Marmut’ di Rumah Buya Hamka (V)

Nama Buya Hamka sudah saya kenal sejak masih kanak-kanak. Ayah saya selalu menceritakan sosok ulama besar yang teguh pendirian ini. Karya monumental Hamka, Tafsir Al Azhar sudah menjadi salah satu bacaan ayah selain majalah Panji Masyarakat. Begitu menginjak remaja dan akil balig, saya terhipnotis oleh roman-roman karya Hamka seperti Merantau ke Deli, Di Bawah Lindungan Ka’bah, hingga Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Bahkan dua karya yang saya sebut terakhir, saya baca berkali-kali. Saya makin kagum, jarang-jarang ada ulama yang fasih membahas persoalan agama, tapi juga piawai dalam bersastra. Apalagi beberapa ceramah Buya Hamka saya simak, ternyata kuat sekali pengaruh sastra pada cara berceramahnya.

Sore ini, setelah mengitari tepian Danau Maninjau dan memotret, saya berada di nagari tempat Hamka lahir: Nagari Sungai Batang. Bahkan saya sudah berada di rumah dan sekarang sudah berada di kamar tempat Hamka dilahirkan. Hamka lahir dan besar di rumah ini hingga berusia enam tahun. Rumah aslinya sudah hancur diluluh lantakkan tentara Jepang. Keluarga dan para pengagum Buya Hamka membangun kembali rumah ini untuk dijadikan museum. Gubernur Sumatera Barat Zainal Bakri meresmikannya pada tahun 2000 dengan nama Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.

Museum ini berjarak sekitar 200 meter dari surau tempat Hamka kecil belajar mengaji dan silat atau beladiri. Letak rumah dan surau persis di bawah bukit di tepi Danau Maninjau. Museum itu berisi aneka ragam benda yang terkait dengan Hamka mulai tempat tidur, bangku tempat Hamka belajar, koper besi tempat barang ketika merantau, tongkat, baju wisuda dan toga ketika Hamka menerima gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Kebangsaan Malaysia dan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, sampai lukisan dan foto Buya Hamka dengan tokoh-tokoh pejuang dan pahlawan nasional. Tentu saja tidak lupa ratusan karya Hamka dalam bentuk artikel dan buku. “Hampir semua karya Buya Hamka ada di sini,” kata Hanif Rasyid, pengelola museum.


Museum ini hanya menyimpan 28 judul buku dari sekitar 118 karya Hamka. Tapi, total koleksi buku di sini mencapai 200 judul. Sebagian lagi berupa tulisan dalam berbagai majalah yang mulai lusuh karena termakan usia. Semua koleksi ini disimpan dalam lima rak lemari kaca yang terus disinari lampu. Saya membayangkan betapa hebat ulama yang satu ini karena mampu menghasilkan begitu banyak karya. Bahkan Tafsir Al Azhar yang legendaris itu diselesaikan di dalam penjara. Karena itu, berbagai penghargaan diterima Hamka di masa hidupnya maupun setelah tiada. Foto penghargaan itu sebagian ditempel di dinding.

Ada satu hal yang membuat saya tersenyum kecut. Di antara deretan foto Hamka dengan tokoh-tokoh pejuan hingga tokoh nasional, terselip satu foto unik pada keterangan fotonya. “Hamka Bersama Hamir Marmut”. Tentu saja saya kaget karena marmut dalam bahasa Jawa berarti kelinci. Ah, masak iya berfoto dengan kelinci. Oh My God, ternyata itu foto Amir Machmud, Menteri Dalam Negeri tiga periode (1969-1983) dan Ketua DPR/MPR (1982-1987). Ternyata ini hanya salah penulisan. Saya mungkin bukan orang pertama dan terakhir yang menemukan hal unik di rumah Hamka ini. Bisa jadi, kekeliruan tidak sengaja ini menjadi nilai lebih.

Soal salah tulis tentu bukan hanya terjadi di foto Hamka. Dari literatur sejarah seni rupa yang saya baca, ternyata tulisan pada karya legendaris Leonardo da Vinci juga salah ejaan. Nama Mona Lisa dalam lukisan yang kini tersimpan di Museum Leuvre, Paris itu sebenarnya berasal dari salah ejaan. Nama asli lukisan ini tidak lain Monna Lisa yang diambil dari bahasa Italia dan bentuk singkat dari Madonna yang berarti 'My Lady'.  Ah, justru hal-hal keliru ini pada akhirnya menjadi nilai tambah pada suatu karya. (bersambung)

2 comments:

  1. siapa bilang dengan modal kecil tidak bisa menang banyak?
    Dengan modal Rp20.000,
    Anda bisa menang "Puluhan Juta" !!!
    Hanya di Sinidomino. com
    Untuk info lebih lanjut, Hubungi :
    -Pacn BBM : D61E3506 (24 jam Online )
    dewa poker

    ReplyDelete

  2. agen sabung ayam online terbaik indonesia 2019

    https://rajasabungs128.com/inilah-warna-bulu-ayam-bangkok-aduan-terbaik/

    Link Official Bolavita : http://159.89.197.59/
    Telegram : +62812-2222-995
    Wechat : Bolavita
    WA : +62812-2222-995
    Line : cs_bolavita

    ReplyDelete