Lokasi snorkeling dan diving pertama yang kami coba adalah perairan pulau Hoga, sekitar dua jam berkapal motor dari Wangi-wangi dan hanya 15 menit dari pulau Kaledupa. Daratan pulau ini dipenuhi dengan pohon kelapa dan perairannya memiliki 750 spesies karang serta 83 jenis ikan seperti takhasang, pogo-pogo, napoleon, ikan merah, baronang dan lainnya. Bagi yang ingin menyelam, ada 12 dive site (titik awal penyelaman) di pulau ini. Namun, sebagain besar peserta rombongan wisata domestik ini memilih snorkeling. Saya jadi satu-satunya orang yang memilih menyelam bersama Dian, pemandu yang disiapkan Patuno Resort. “Kita bermain di kedalaman antara 10 sampai 20 meter,” kata Dian ketika memberikan briefing. Setelah peralatan menyelam terpasang di badan, kami pun memulai petualangan di bawah laut.
Semula hanya panorama warna biru yang kamu saksikan. Namun, begitu gauges di tangan mulai menyentuh angka 12, panorama mulai berubah. Sejak berada di kedalaman 12 meter inilah kami benar-benar merasakan sensasi segitiga terumbu karang dunia. Sebagian besar karang di lokasi yang kami pilih berbentuk tebing dan dinding. Beberapa di antaranya berupa tebing curam dan sebagian lagi tegak lurus hingga mendekati permukaan air. Sinar matahari pada pukul 12 siang itu sangat membantu kami menikmati panorama bawah laut pulau Hoga. Beragam jenis karang itu terlihat jelas dari jarak dekat. Begitu juga dengan ikan warna-warni. Di beberapa titik di tepi tebing karang kami mendapati karang yang diikat kawat baja. “Itu upaya pelestarian terumbu karang,” kata Iwan Khatib, Dive Master Patuno Resort. Dia menjanjikan sensasi penyelaman yang lain di lokasi berbeda. “Kita akan coba pantai Sombu,” katanya.
Sehari setelah menyelam di pulau Hoga, petualangan bawah laut kami lakukan sehari kemudian. Setelah sarapan sambil menikmati atraksi lumba-lumba di perairan pulau Kapota, kami bergerak menuju pantai Sombu. Lokasinya 20 menit dari pusat atraksi lumba-lumba. “Warna karang di sini lebih beragam,” katanya. Di kedalaman 11 meter, kami sudah menemukan sensasi lain yang dijanjikan Iwan. Kontur karang di pantai Sombu lebih landai dan cenderung berundak. Selama 45 menit penyelaman, kami tidak menemukan tebing karang seperti di pulau Hoga. Keragaman warna karang juga lebih banyak di sini. Jenis ikan juga tidak kalah menarik. Menyelam di pantai Sombu terasa lebih menyenangkan karena panorama yang kita nikmati terhampar luas. Apalagi dari titik tertentu, saya masih bisa memandang teman-teman yang sedang snorkeling. Sensasi ini tentu tidak lepas dari visibility pantai yang sangat bagus karena airnya jernih.
Berpuluh-puluh menit menikmati panorama bawah laut di pulau Hoga maupun pantai Sombu memang belum menggambarkan sepenuhnya keindahan Wakatobi. Tapi, paling tidak pesona dan kekayaan alam Indonesia, terutama Wakatobi semakin tergambar jelas di benak kami. “Masih ada lokasi lain yang tidak kalah menarik,” katanya. Satu spot diving khusus untuk menikmati kehidupan ikan barakuda dan satu lagi khusus untuk penyelaman bersama ikan hiu. Tawaran ini tentu menarik. Tapi, karena esok hari kami harus terbang kembali ke Jakarta, menyelam bersama hiu ini masuk agenda traveling berikutnya.
No comments:
Post a Comment